DIPAKSA KAYA dikejar Rezeki......



DIPAKSA KAYA dikejar Rezeki...... 




“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR Ibnu Hibban No. 1084).

ABDURRAHMAN BIN AUF SELALU GAGAL JADI ORANG MISKIN

Saya selalu terhibur mengingat kisah "bisnis" Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah Saw berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. 


Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.


Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa menjadi MISKIN supaya dapat masuk surga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh. 

Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur..Alhamdulillah..kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf.

Sahabat gembira.. 
Abdurrahman bin Auf r.a pun gembira.

Semua happy..!

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.

Abdurrahman bin Auf r.a gembira juga sebab ... berharap langsung miskin!

MasyaAllah..hebat.

Coba kalau kita..?? 

Usaha goyang dikit, udah teriak tak tentu arah.

Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin. 

Namun.. Subhanallah..Rencana Allah itu memang terbaik..

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK..!

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Allahuakbar..

Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu dipaksa kaya.

Benarlah firman Allah SWT :

"Wahai manusia, di langit ada (ketentuan) rezeki kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian" (Qs. Adz Dzariat, 22).



Komentar